Fort Rotterdam
ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan nama Benteng Ujung
Pandang. Di dalamnya terdapat rumah panggung khas Gowa di mana Raja dan
keluarganya tinggal. Pada saat Belanda menguasai are Banda dan Maluku, mereka
mutuskan untuk manaklukkan Kerajaan Gowa agar armada dagang VOC dapat masuk dan
merapat dengan mudah di Sulawesi. Dalam usahanya menaklukkan Gowa, Belanda
menyewa pasukan dari Maluku. Selama setahun lebih Benteng digempur, akhirnya
Belanda berhasil masuk serta menghancurkan rumah Raja dan seisi Benteng. Pihak Belanda
memaksa sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun
1667, dimana salah satu pasal dalam perjanjian tersebut mewajibkan Kerajaan
Gowa menyerahkan Benteng kepada Belanda.
Benteng Somba Opu, Makasar
Benteng Somba
Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan
pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang
dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian
dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini
ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini
direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi
sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat
beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis,
Makassar, Mandar, dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan
panjang 9 m dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda
bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.
Pulau Samalona, Makassar
Pulau Samalona
merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini
merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal
maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus untuk menyelam, karena di
sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan
tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota
Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed
boot. Di lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah
panggung yang dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga
beberapa warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.
Pantai Losari, Makassar
Pantai Losari
merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dulunya merupakan pantai dengan meja
terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang
tanggul pantai. Namun saat ini warung-warung tersebut telah direlokasi ke
tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata. Pemerintah Kota Makassar telah
memperindah pantai ini dengan membuat anjungan, sehingga lebih bersih dan
nyaman untuk dikunjungi. Di sekitar pantai ini terdapat banyak kafe-kafe dan
restoran yang menyajikan makanan laut yang masih segar. Selain itu, pengunjung
juga dapat menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pisang ijo,
coto Makassar, sop konro, dan lain sebagainya. Disepanjang pantai banyak juga
terdapat penginapan, baik hotel kelas melati sampai hotel berbintang. Terdapat
juga rumah sakit dan pusat perbelanjaan emas serta kerajinan/souvenir khas
Makassar. Lokasi pantai ini terletak di Jantung Kota Makasar, yaitu di Jalan
Penghibur sebelah barat Kota Makassar.
Langganan:
Postingan (Atom)