Situs megalitikum terbesar se-Asia Tenggara ini
terletak di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti
Kecamatan Campaka. Tidak seperti banyak situs megalitikum lainnya (seperti
Piramida, Stonehenge, Machu Picchu) yang dibangun untuk menyembah atau
mengindahkan (dewa) Matahari, situs Gunung Padang dibangun untuk diorientasikan
seluruhnya kepada Gunung Gede. Ini nampak dari pola bangunan punden berundaknya
yang asimetris, tidak dibangun simetris ke semua sisi seperti Candi Borrobudur,
tetapi hanya ke satu sisi, yaitu Gunung Gede. Dengan demikian, Gunung Gede
menempati posisi geomantik yang sangat kuat bagi situs Gunung Padang.
Yang unik dari situs megalitik Gunung Padang adalah ditemukannya bilah-bilah batuan yang diperuntukkan sebagai alat musik. Ini adalah penemuan pertama di Indonesia. Dahlan dan Situngkir (2008) dari Bandung Fe Institute berbekal alat perekam dan analisis Fourier transform pernah meneliti musikologi situs ini dan menyimpulkan bahwa terdapat tiga bilah batu yang bisa mengeluarjan nada musik dengan dentingan (pitch) berfrekuensi dari 2600-5200 kHz selaras dengan nada-nada f”’, g”’, d”’, a”’.
Yang unik dari situs megalitik Gunung Padang adalah ditemukannya bilah-bilah batuan yang diperuntukkan sebagai alat musik. Ini adalah penemuan pertama di Indonesia. Dahlan dan Situngkir (2008) dari Bandung Fe Institute berbekal alat perekam dan analisis Fourier transform pernah meneliti musikologi situs ini dan menyimpulkan bahwa terdapat tiga bilah batu yang bisa mengeluarjan nada musik dengan dentingan (pitch) berfrekuensi dari 2600-5200 kHz selaras dengan nada-nada f”’, g”’, d”’, a”’.
Bagi anda yang percaya, di sekitar situs purbakala ini
terdapat sumur cinta yang menurut kepercayaan akan membuat kisah asmara anda
dengan pasangan menjadi romatis dan penuh cinta.
0 komentar:
Posting Komentar