Pintu Air Sepuluh Tangerang terletak di
Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Bendungan Tua ini
disebut Pintu Air Sepuluh karena memang memiliki sepuluh pintu air yang
lebarnya masing-masing sekitar 10 meter. Letak bendungan ini tak jauh dari
Bangunan Bersejarah lainnya yaitu Masjid Pintu Seribu. Jika menuju Masjid Pintu
Seribu Tangerang, maka kita akan melewati jalan di mana Pintu Air Sepuluh ini
ada di bagian kanan jalan menuju Masjid Pintu Seribu. Dan Letaknya pun tak jauh
dari pintu keluar Barat Bandara Internasional Sukarno-Hatta.
Nama resmi bendungan ini adalah Bendungan
Pasar Baru Irigasi Cisadane. Namun lebih populer dengan sebutan Pintu Air
Sepuluh. Ada pula sebagian masyarakat tangerang menyebutnya dengan nama
Bendungan Kali Sangego. Bendungan ini merentang sepanjang 125 meter di atas
sungai Cisadane.
Pintu Air Sepuluh ini mulai di bangun
pada tahun 1925-1931 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan mulai digunakan pada
tahun 1932. Bendungan ini pada awalnya di fungsikan untuk irigasi yang mengatur
aliran air sungai Cisadane dan mengairi areal pertanian di kawasan Tangerang,
dan merupakan sumber air utama masyarakat Tangerang. Selain itu bendungan ini
pun bermanfaat bagi Industri dan juga PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) untuk
di olah menjadi air minum. Fungsi lainnya adalah mengatur dan menjaga
ketinggian air sungai Cisadane, apalagi jika sudah musim hujan sangat di
rasakan manfaatnya untuk penanggulangan banjir.
Bendungan ini sekarang dikelola oleh
BPSDA (Balai Pengelola Sumber Daya Air) Cisadane-Ciujung Kota Tangerang.
Seiring dengan pembangunan di Kota Tangerang yang begitu pesat, banyak areal
pertanian (sawah) berubah menjadi bangunan pabrik. Sehingga fungsi dari
bendungan ini lebih ke arah pemanfaatan sebagai sumber air minum oleh PDAM dan
juga sebagai pengatur ketinggian air dalam penanggulangan banjir. Namun sangat
disayangkan karena bendungan ini miskin perawatan. Pada tahun 2012 ini, sudah
dilakukan perawatan namun hanya pada dua pintu airnya saja dan masih ada 8
pintu air yang butuh perawatan, padahal mengingat usia bendungan yang sudah 80
tahun ini tentunya butuh perawatan yang serius mengingat fungsinya yang vital
bagi masyarakat Tangerang.
Menurut cerita masyarakat sekitar
bangunan bendungan ini betonnya dicampur dengan gula pada saat proses
pembangunannya oleh pemerintah kolonial Belanda. Pintu-pintu airnya sendiri
digerakkan oleh mesin Tua juga yaitu mesin HEMAAF warisan Belanda yang
berkekuatan 6000 Watt. Mesin ini pun seusia dengan bendungannya yaitu sekitar
80 tahun.
Bendungan ini sekarang dikelola oleh
BPSDA (Balai Pengelola Sumber Daya Air) Cisadane-Ciujung Kota Tangerang.
Seiring dengan pembangunan di Kota Tangerang yang begitu pesat, banyak areal
pertanian (sawah) berubah menjadi bangunan pabrik. Sehingga fungsi dari
bendungan ini lebih ke arah pemanfaatan sebagai sumber air minum oleh PDAM dan
juga sebagai pengatur ketinggian air dalam penanggulangan banjir. Namun sangat
disayangkan karena bendungan ini miskin perawatan. Pada tahun 2012 ini, sudah
dilakukan perawatan namun hanya pada dua pintu airnya saja dan masih ada 8
pintu air yang butuh perawatan, padahal mengingat usia bendungan yang sudah 80
tahun ini tentunya butuh perawatan yang serius mengingat fungsinya yang vital
bagi masyarakat Tangerang.
Menurut cerita masyarakat sekitar
bangunan bendungan ini betonnya dicampur dengan gula pada saat proses
pembangunannya oleh pemerintah kolonial Belanda. Pintu-pintu airnya sendiri
digerakkan oleh mesin Tua juga yaitu mesin HEMAAF warisan Belanda yang
berkekuatan 6000 Watt. Mesin ini pun seusia dengan bendungannya yaitu sekitar
80 tahun.
Melihat dari sejarah bangunan dan
lokasinya yang strategis (termasuk dekat dengan Bandara Soetta), Pintu Air Sepuluh
ini sebenarnya memiliki potensi wisata, terutama wisata air yang kurang digali
dan dikembangkan oleh pemerintah Kota Tangerang. Setiap Tahun Pesta Air di
Sungai Cisadane pun lokasinya masih kurang menyentuh ke Pintu Air Sepuluh ini.
Padahal di hari libur atau hari minggu banyak juga warga yang datang ke sekitar
bendungan baik untuk memancing maupun menikmati pemandangan di sekitar
bendungan.
Jika di buat tempat wisata air dan
dikelola dengan baik maka bukan hanya bisa dinikmati oleh warga sekitar namun
juga bisa dinikmati oleh wisatawan mengingat Pintu Air Sepuluh ini termasuk
bangunan tua bersejarah di Kota Tangerang yang juga memberikan banyak manfaat
bagi kehidupan masyarakat Kota Tangerang.
0 komentar:
Posting Komentar