Rabu, 07 Mei 2014

Bendungan Pintu Sepuluh, Tanggerang



Pintu Air Sepuluh Tangerang terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Bendungan Tua ini disebut Pintu Air Sepuluh karena memang memiliki sepuluh pintu air yang lebarnya masing-masing sekitar 10 meter. Letak bendungan ini tak jauh dari Bangunan Bersejarah lainnya yaitu Masjid Pintu Seribu. Jika menuju Masjid Pintu Seribu Tangerang, maka kita akan melewati jalan di mana Pintu Air Sepuluh ini ada di bagian kanan jalan menuju Masjid Pintu Seribu. Dan Letaknya pun tak jauh dari pintu keluar Barat Bandara Internasional Sukarno-Hatta.

 
Nama resmi bendungan ini adalah Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane. Namun lebih populer dengan sebutan Pintu Air Sepuluh. Ada pula sebagian masyarakat tangerang menyebutnya dengan nama Bendungan Kali Sangego. Bendungan ini merentang sepanjang 125 meter di atas sungai Cisadane.
Pintu Air Sepuluh ini mulai di bangun pada tahun 1925-1931 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan mulai digunakan pada tahun 1932. Bendungan ini pada awalnya di fungsikan untuk irigasi yang mengatur aliran air sungai Cisadane dan mengairi areal pertanian di kawasan Tangerang, dan merupakan sumber air utama masyarakat Tangerang. Selain itu bendungan ini pun bermanfaat bagi Industri dan juga PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) untuk di olah menjadi air minum. Fungsi lainnya adalah mengatur dan menjaga ketinggian air sungai Cisadane, apalagi jika sudah musim hujan sangat di rasakan manfaatnya untuk penanggulangan banjir.
Bendungan ini sekarang dikelola oleh BPSDA (Balai Pengelola Sumber Daya Air) Cisadane-Ciujung Kota Tangerang. Seiring dengan pembangunan di Kota Tangerang yang begitu pesat, banyak areal pertanian (sawah) berubah menjadi bangunan pabrik. Sehingga fungsi dari bendungan ini lebih ke arah pemanfaatan sebagai sumber air minum oleh PDAM dan juga sebagai pengatur ketinggian air dalam penanggulangan banjir. Namun sangat disayangkan karena bendungan ini miskin perawatan. Pada tahun 2012 ini, sudah dilakukan perawatan namun hanya pada dua pintu airnya saja dan masih ada 8 pintu air yang butuh perawatan, padahal mengingat usia bendungan yang sudah 80 tahun ini tentunya butuh perawatan yang serius mengingat fungsinya yang vital bagi masyarakat Tangerang.
Menurut cerita masyarakat sekitar bangunan bendungan ini betonnya dicampur dengan gula pada saat proses pembangunannya oleh pemerintah kolonial Belanda. Pintu-pintu airnya sendiri digerakkan oleh mesin Tua juga yaitu mesin HEMAAF warisan Belanda yang berkekuatan 6000 Watt. Mesin ini pun seusia dengan bendungannya yaitu sekitar 80 tahun.
Bendungan ini sekarang dikelola oleh BPSDA (Balai Pengelola Sumber Daya Air) Cisadane-Ciujung Kota Tangerang. Seiring dengan pembangunan di Kota Tangerang yang begitu pesat, banyak areal pertanian (sawah) berubah menjadi bangunan pabrik. Sehingga fungsi dari bendungan ini lebih ke arah pemanfaatan sebagai sumber air minum oleh PDAM dan juga sebagai pengatur ketinggian air dalam penanggulangan banjir. Namun sangat disayangkan karena bendungan ini miskin perawatan. Pada tahun 2012 ini, sudah dilakukan perawatan namun hanya pada dua pintu airnya saja dan masih ada 8 pintu air yang butuh perawatan, padahal mengingat usia bendungan yang sudah 80 tahun ini tentunya butuh perawatan yang serius mengingat fungsinya yang vital bagi masyarakat Tangerang.
Menurut cerita masyarakat sekitar bangunan bendungan ini betonnya dicampur dengan gula pada saat proses pembangunannya oleh pemerintah kolonial Belanda. Pintu-pintu airnya sendiri digerakkan oleh mesin Tua juga yaitu mesin HEMAAF warisan Belanda yang berkekuatan 6000 Watt. Mesin ini pun seusia dengan bendungannya yaitu sekitar 80 tahun.
Melihat dari sejarah bangunan dan lokasinya yang strategis (termasuk dekat dengan Bandara Soetta), Pintu Air Sepuluh ini sebenarnya memiliki potensi wisata, terutama wisata air yang kurang digali dan dikembangkan oleh pemerintah Kota Tangerang. Setiap Tahun Pesta Air di Sungai Cisadane pun lokasinya masih kurang menyentuh ke Pintu Air Sepuluh ini. Padahal di hari libur atau hari minggu banyak juga warga yang datang ke sekitar bendungan baik untuk memancing maupun menikmati pemandangan di sekitar bendungan.
Jika di buat tempat wisata air dan dikelola dengan baik maka bukan hanya bisa dinikmati oleh warga sekitar namun juga bisa dinikmati oleh wisatawan mengingat Pintu Air Sepuluh ini termasuk bangunan tua bersejarah di Kota Tangerang yang juga memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat Kota Tangerang.

0 komentar:

Posting Komentar